Renungan 28 Maret 2011

Takut Berharap Lebih
Baca: Yohanes 20:11-18
Ayat Mas: Efesus 1:18,19
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 19-20

Setelah dikhianati suaminya, seorang istri berkata: "Sekarang saya tidak
lagi berharap banyak kepadanya. Tidak berharap diperhatikan; diberi
hadiah ulang tahun; ditelepon jika ia dinas di luar kota. Saya sudah
banyak dikecewakan. Jadi, saya tidak lagi mau menggantungkan harapan
kepadanya." Ketakutan dikecewakan lagi telah membuat sang istri
menurunkan harapannya pada sang suami. Ia takut berharap lebih.

Ketika Maria datang ke kubur Yesus pada pagi Paskah, ia pun tidak berani
berharap banyak. Maria datang sekadar hendak merawat jenazah Yesus.
Tidak lebih dari itu! Ia tidak berharap akan menjumpai Yesus yang sudah
bangkit, karena baginya harapan itu tidak realistis. Terlalu muluk. Bisa
kecewa jika nanti hal itu tidak terjadi. Maka, saat ditanya, "Siapa yang
engkau cari?" Maria menjawab bahwa ia ingin mencari mayat Yesus yang
diambil orang. Ia masih belum menyadari dengan siapa ia sedang
bercakap-cakap. Setelah disapa dengan namanya, barulah Maria tersadar:
Yesus hidup. Yesus berdiri di hadapannya! Dari situ ia belajar: Yesus
bisa memberi jauh melebihi apa yang ia harapkan.

Berharap banyak pada manusia memang bisa mengecewakan, seperti
pengalaman seorang istri tadi. Manusia tidak bisa kita andalkan. Akan
tetapi, Allah berbeda. Paulus berkata, kuasa-Nya "hebat" bagi kita.
Jadi, taruhlah seluruh harapan masa depan Anda kepada-Nya: mulai dari
studi, pekerjaan, jodoh, keluarga, sampai pemeliharaan Allah di masa
tua. Walau tak semua kemauan kita Tuhan turuti, tetapi yang kita
butuhkan pasti Dia beri. Jangan takut berharap lebih!

HARAPAN ITU IBARAT SAUH

AGAR BIDUKMU TAK TEROMBANG-AMBING, TANCAPKAN DENGAN TEGUH

Penulis: Juswantori Ichwan

Tidak ada komentar: