Renungan 15 Februari 2011

Memanusiakan Manusia
Baca: Lukas 10:25-37
Ayat Mas: Matius 22:39
Bacaan Alkitab Setahun: Bilangan 22-24

Yerome, seorang sejarawan abad ke-5, menyebut jalan dari Yerusalem
hingga Yerikho sebagai Jalan Merah atau Jalan Darah—untuk menunjukkan
betapa berbahayanya jalan tersebut. Memang jalan itu adalah jalan paling
ideal bagi para penyamun untuk beraksi. Selain jaraknya cukup jauh,
sekitar 32 kilometer, jalan ini pun sempit, berbatu-batu, dan
berkelok-kelok. Dan, gambaran jalan ini pulalah yang menjadi latar
belakang cerita Tuhan Yesus tentang orang Samaria yang baik hati.

Akan tetapi, apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus ini bukan kisah yang
sungguh-sungguh terjadi. Artinya, belum tentu semua orang Samaria
memiliki kebaikan hati yang seperti ini. Atau, dengan kata lain, apabila
ada orang Yahudi yang dalam kesulitan belum tentu orang Samaria mau
menolongnya. Sebab, memang kedua bangsa ini sudah sekian lama
bermusuhan. Jadi, yang sesungguhnya ingin disampaikan Tuhan Yesus adalah
hal memanusiakan sesama. Tuhan Yesus ingin kita menghargai hidup setiap
manusia, yang antara lain dapat kita lakukan dengan menunjukkan
perbuatan baik. Dan, hal menghargai manusia tidak boleh dibatasi oleh
jenis kelamin, tingkat ekonomi, tingkat sosial, kebangsaan, bahkan
permusuhan.

Isu perendahan hak asasi manusia memang bukan hal baru lagi di dunia
ini. Kita dapat melihat banyak manusia yang memperlakukan manusia lain
tidak seperti manusia—menganiaya, menghina, bahkan membunuh. Karena itu,
Yesus mengajarkan bahwa mengasihi sesama adalah seperti mengasihi dan
melakukan hal baik kepada diri sendiri. Siapa yang akan kita jadikan
objek kasih hari ini?

PERBUATAN BAIK BAGI ORANG LAIN

ADALAH LANGKAH KECIL UNTUK MEMANUSIAKAN MANUSIA

Penulis: Riand Yovindra

Tidak ada komentar: