(e-RH) Maret 06 -- ANUGERAH UNTUK BERIMAN





Avast logo

Email tidak mengandung virus pemeriksaan mengunakan piranti Avast antivirus.
www.avast.com


e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
                           e-Renungan Harian
      Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Minggu, 6 Maret 2016
Bacaan : 2 Korintus 12:1-10
Setahun: Ulangan 14-16
Nats: Tetapi jawab Tuhan kepadaku, "Cukuplah anugerah-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu, aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)

Judul:

ANUGERAH UNTUK BERIMAN

Saya pernah berada dalam situasi dan kondisi yang terasa tidak menentu. Kalau diumpamakan mungkin seperti di tengah badai. Segala sesuatunya terlihat tidak jelas dan serba membingungkan. Di saat seperti itu saya menerima banyak nasihat yang mengarahkan saya untuk "percaya kepada Tuhan", "tenang saat badai karena ada Dia yang menyertai." Walau pun saya tahu itu semua nasihat yang baik, tetapi saya merasa tidak berdaya untuk percaya kepada-Nya. Saya berusaha beriman, menguatkan tekad, dan percaya hanya untuk gagal lagi dan lagi.

Kalau Anda pernah mengalami kondisi serupa, Anda pasti tahu rasanya. Tidak peduli betapa keras usaha Anda untuk beriman kepada-Nya, situasi seperti mengombang-ambingkan Anda lagi dan lagi sehingga sulit untuk "berdiri teguh di dalam Dia." Anda tahu apa yang harus dilakukan, tetapi tidak ada kekuatan untuk melakukannya.

Jadi apa yang harus dilakukan pada saat-saat seperti itu? Jawaban saya mungkin terdengar gila, tetapi ini benar. Berserahlah. Berhentilah berusaha beriman atau percaya kepada-Nya. Sebagai gantinya, akuilah ketidakmampuan Anda, berserulah minta anugerah-Nya untuk memampukan Anda percaya kepada-Nya. Biarlah Tuhan turut bekerja dalam kelemahan kita. Itulah hal terbaik yang bisa kita lakukan saat badai menerpa dan kita tidak tahu harus berbuat apa. Kadang-kadang jalan keluar terbaik kita bukanlah berusaha lebih keras, tetapi berhenti berusaha dan membiarkan kasih karunia-Nya menguatkan kita dari dalam. --Denny Pranolo/Renungan Harian

   
KADANG-KADANG JALAN KELUAR TERBAIK BUKAN BERUSAHA, TETAPI BERSERAH.

e-RH situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2016/03/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2016/03/06/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?2+Korintus+12:1-10

2 Korintus 12:1-10

 1  Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.
 2  Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga.
 3  Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--
 4  ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia.
 5  Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku.
 6  Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.
 7  Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
 8  Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
 9  Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
10  Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Bacaan Alkitab Setahun: http://alkitab.sabda.org/?Ulangan+14-16
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Ulangan+14-16

e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Dilarang memperbanyak isi Renungan Harian® tanpa izin tertulis dari penerbit.
Renungan Harian® milik Yayasan Gloria -- Copyright © 2016 Yayasan Gloria.
- - -
Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
BCA Rekening No. 456 500 8880 a.n. YAY  GLORIA

Tidak ada komentar: