Renungan 20 Maret 2011

Undangan yang Mengubahkan
Baca: Lukas 5:27-32
Ayat Mas: Lukas 5:32
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Samuel 1-3

Kita selalu melihat orang lain dengan memakai sebuah "kacamata". Bukan
kacamata secara fisik, melainkan "kacamata" mental di dalam pikiran
kita. Dengan "kacamata" mental itu, kita menyikapi segala sesuatu:
menyukainya, menghindarinya, merengkuhnya, mengabaikannya, memujinya,
atau mengkritisinya. "Kacamata" mental masing-masing orang tak sama.
Namun, sedikit banyak "kacamata" mental yang kita pakai ikut menentukan
sikap kita.

Orang yang pekerjaannya memungut cukai, seperti Lewi, biasa dilihat
dengan "kacamata" mental yang buram, bahkan gelap, karena cara hidup dan
pekerjaannya. Pemungut cukai identik dengan orang yang rakus harta,
menindas bangsa sendiri demi keuntungan pribadi, antek pemerintah
penjajah yang hidup makmur dari pemerasan pajak pasar. Pendek kata, bagi
banyak orang Yahudi, pemungut cukai semacam ini dipandang sebagai orang
yang paling berdosa. Karena itu, ketika Lewi menanggapi ajakan Yesus
untuk mengikuti Dia (ayat 28), orang Yahudi menjadi sinis. Mereka belum
bisa melepas "kacamata" mental mereka.

Kenyataannya, Yesus dekat dengan orang-orang berdosa. Akan tetapi,
kedekatan Yesus dengan mereka bukan berarti bahwa Yesus dekat dengan
dosa, melainkan hendak mendekat kepada pribadi yang melakukan dosa, agar
ia diselamatkan. Itu sebabnya Dia memanggil setiap saat: "Ikutlah Aku
... ikutlah Aku." Siapa pun Anda menurut anggapan orang, Yesus
menawarkan keselamatan dan pemulihan. Dia selalu memandang kita dengan
penuh belas kasih. Dan, tidak pernah ada kata terlambat untuk datang
kepada-Nya

TOBAT ADALAH LANGKAH PASTI

MENYAMBUT ANUGERAH YANG MAHAHEBAT

Penulis: Daniel K. Listijabudi

Tidak ada komentar: