Renungan 17 Maret 2011

Jujur=Hancur?
Baca: Amsal 11:3-6
Ayat Mas: Amsal 11:6
Bacaan Alkitab Setahun: Hakim-hakim 16-19

Seorang pemuda miskin tengah mencari pekerjaan ke sana kemari tanpa
hasil. Dalam kerisauan, pemuda itu tidak berkonsentrasi mengendari motor
bututnya. Akibatnya, tanpa sengaja ia menabrak sebuah mobil mewah yang
sedang diparkir. Betapa terkejut dan takutnya ia, karena lampu kanan
mobil itu pecah. Dalam situasi sepi, sebenarnya bisa saja pemuda itu
melarikan diri. Akan tetapi, ia adalah seorang kristiani yang jujur dan
bertanggung jawab. Karena itu, ia mencari pemilik mobil tersebut. Sang
pemilik mobil memberinya kartu nama, dan memintanya datang ke kantor
untuk menyelesaikan perkara. Tanpa diduga, sang pemilik mobil menawarkan
sebuah pekerjaan bagus untuknya, karena melihat kejujuran pemuda ini.

Seandainya kita mengalami peristiwa seperti itu, apa yang akan kita
perbuat? Melarikan diri untuk menghindari risiko, atau dengan sikap
jujur mau bertanggung jawab dan bersedia menanggung risiko? Di zaman
sekarang ini kita semakin sulit menemukan orang yang masih memegang
teguh nilai kejujuran. Sebaliknya, yang sering kita ketahui adalah
pejabat yang korupsi, pedagang yang curang, karyawan yang mengambil
keuntungan secara ilegal, atau orang-orang yang melakukan pungutan liar.
Bahkan, tak jarang kita melihat atau mendengar ketidakjujuran terjadi di
gereja.

Apakah bagi kita ketidakjujuran adalah suatu hal yang wajar dan biasa
dilakukan untuk menghindari risiko akibat perbuatan kita? Ingatlah dan
bertahanlah dalam firman hari ini, supaya hidup kita dipimpin oleh
ketulusan dan kita menjadi orang yang jujur (ayat 3).

DUNIA BERKATA, "JUJUR BERARTI HANCUR"

TETAPI ALLAH BERKATA, "JUJUR BERARTI MUJUR"

Penulis: Petrus Kwik

Tidak ada komentar: